Berbagi Kenikmatan Dengan Istri Orang

"Kenapa mbak atm nya?"
Dia menoleh ke arahku sambil
menjawab
"Eh anu mas, ini saya mau
bayar rekening listrik lewat atm gimana ya caranya?"
"Bentar ya mbak saya bantuin
setelah saya ambil duit saya dulu"
Setelah memastikan kartu atm dan
duit udah masuk dengan aman dalam dompet, aku bergeser ke arah atm si tante
muda tadi.
"Sini mbak aku bantuin
ya?"
Baca Juga Ngentot Dengan Teman Baik Berjilbab
Sambil kuutak atik tombol di atm
yang untuk pembayaran rekening listrik, dia keluarin kertas nunjukin kepadaku.
"Nih mas no rek listrik
nya"
Singkat cerita aku pun bantuin dia
bayar rek listriknya, dan keluarlah struk bukti pembayaran listrik dari atm
tersebut.
"Ini mbak bukti bayar dan
kartu atm nya"
"Makasi ya mas udah
bantuin"
"Sama-sama...oya abis jemput
anaknya mbak?"
"Iya nih abis jemput anak
sekolah, pengen sekalian ke mall cari-cari baju"
Asalnya sih aku gak pengen ke mall
tersebut, cuma pengen ambil uang di atm. Tapi setelah melihat paras cantik si
mbak itu yang ditutupi jilbab modisnya namun masih memperlihatkan keseksian
tubuhnya, aku pun jadi berpikir nakal untuk pura-pura ikut ke mall dan cari
baju juga, lumayan sekalian bisa kenalan. Akhirnya kubalas,
"Ah kebetulan mbak aku juga
lagi mau cari baju kemeja nih, barengan aja yuk ke dalamnya lumayan kan ada
temennya"
"Boleh mas, lagian tadi aku
udah dibantuin ngurus atm kok..."
Akhirnya kamipun beranjak dari
lokasi atm, menuju ke konter baju yang cukup terkenal sebagai pusat pakaian di
mall tersebut. Aku cuma pura-pura ke konter pakaian cowo, lalu aku mengikuti
dia dari belakang. Aku mengamati gaya berjalannya yang anggun, bokongnya yang
memakai rok panjang dan terbuat dari kain katun berwarna cokelat muda yang
memperlihatkan garis pinggiran celana dalamnya. Aku malah jadi horny dan makin
pengen nyenggol bongkahan pantatnya yang sexy itu. Dia sedang melihat-lihat
pakaian wanita dan beberapa jilbab modis yang menurutku pasti cocok dikenakan
wanita dewasa macam dia. Setelah puas melihat-lihat pakaian wanita, dia pun
sekarang menuju konter pakaian dalam. Ini dia yang paling aku suka. Sambil
melihat-lihat, dia pun memperagakan untuk ngepas-ngepaskan bra dan cd yang
dilihatnya di depan bajunya. Celanaku makin sempit aja karena kontolku semakin
tegang. Aku pun memutar melewati bebrapa pakaian wanita dan menuju ke konter
pakaian dalam, pura-pura bergerak dari arah belakang dan berkata.
"Hai mbak lagi liat-liat
apa?"
Dia yang terkaget berkata
"Masya Allah kirain siapa? eh
kamu kok udah ada disini? ini kan counter cewek"
"Hehehe...tadi sambil lewat
ga sengaja liat mbak ada disini. aku ga nemu baju yang aku suka nih"
Dia mengamatiku sambil ga sadar
masih memegang bra renda hitam yang sepasang dekat celana dalamnya, dia pun
berkata,
"Kamu ga malu ada disini?
udah biasa ya nganter cewenya?"
"Mbak ini bisa aja..."
Dia pun ga berkata apa-apa lagi
sambil cuek aja liat-liat pakaian dalam disekitar dia dan mulai ambil kantong
pakaian buat membawa pakaian-pakaian dalam pilihannya. Aku pun mulai berkenalan
lebih lanjut dan bertanya-tanya. Dari situ aku jadi tahu kalau nama dia adalah
Annie dan ternyata suaminya sedang berdinas diluar kota. Dia lalu bergegas
menuju ruang ganti untuk mencoba pakaian yang dibawanya. Aku pun menawarkan
untuk membantu membawakan kantong pakaiannya. Aku ikuti dia dari belakang
menuju ruang ganti. Pintu ruang ganti pun ditutup dan aku hanya bisa berdiri
dari luarnya saja sambil melihat ke celah pintu di bawahnya yang memperlihatkan
gerakan-gerakan bayangan kakinya.
"Arie jangan ngintip ya, awas
lho! Oh iya tolong donk cariin anakku takut hilang. Sampe lupa aku bawa anak
tadi"
Aku lalu mencari anaknya
secepatnya supaya ga kehilangan momen indah itu. Setelah kutemukan anaknya yang
manis itu dan kuberitahu supaya jangan jauh-jauh dari ruang ganti.
"Mbak anaknya udah ada nih,
sekarang lagi maen deketan sini kok"
"Oh iya makasi ya maaf
repotin kamu"
"Gak kok mbak santai
aja"
"Eh aku mau minta tolong Rie,
ambilin bra yang item tadi, ukurannya yang 36C ya tadi aku salah ambil
gara-gara kamu ajak ngobrol sih. Aku ga bisa keluar dulu nih"
Akupun berlari menuju tempat
gantungan bra tadi dan ambilkan sesuai pesanannya dan bergegas menuju ruang
ganti.
"Ini mbak aku udah
ambilin"
Dia membuka pintunya sedikiit
sambil tangannya menjulur keluar. Setelah bra sudah di tangan dia aku berkata.
"Udah ya mba aku tutup lagi
pintunya"
Namun aku pura-pura menutup dengan
rapat dan mulai berpindah ke sisi samping ruang ganti dan memberi celah sedikit
sebesar kelingking supaya bisa mengintip ke dalam. Akhirnya dengan celah yang
kuatur sekecil mungkin namun masih memberikan pandanganku kedalam. Aku pun
leluasa melihat tubuhnya yang cuma dibalut celana dalam hitam renda-renda yang
seksi dengan tubuh atas belum tertutup bra karena dia masih membuka kaitan bra
yang aku berikan tadi. Terpampangnya dari kaca cermin buah dada sexy mulusnya
begitu montok dan bulat. Ingin rasanya aku tubruk tubuhnya dan meremas buah
dada itu sambil ngentotin si tante cantik dari belakang. Aku terus mengamati
saat dia mulai melingkarkan bra hitam tersebut dari perut dan naik menutupi
toked indahnya yang benar-benar mulus dan puting cokelatnya yang menonjol.
Setelah merasa puas dengan pakaian dalam pilihannya dia mulai membuka lagi bra
nya. Digantinya bra tadi dengan yang dia pakai dari rumah dan memakai
pakaiannya lagi. Aku pun segera menutup pintunya rapat dengan perlahan. Puas
melihatnya berganti baju, akupun pura-pura mencari anaknya dan ngajak ngobrol
basa basi dengan anaknya.
"Mamaaa lama banget sih beli
bajunya. aku laper nih makan yuk!"
Mbak Annie pun membayar baju dan
menggandeng anaknya dan berjalan ke arahku,
"Anakku laper nih pengen
makan, kamu udah makan belum? mau bareng?"
Sontak tanpa banyak cingcong aku
langsung mengiyakan saja. Dan kamipun telah berada di sebuah franchise makanan
cepat saji. Kamipun memesan makanan kesukaan masing-masing dan memilih tempat
duduk. Dia pun sambil membantu anaknya makan yang akhirnya aku tahu nama putri
cantiknya itu adalah Alindita panggilannya Alin. Setelah kenyang dengan makanannya,
alin pun berkata pada mamanya yang cantik itu.
"Ma aku boleh maen kesana
ga?"
Alin menunjuk mainan perosotan
yang memang disediakan rumah makan buat anak-anak seumuran alin biar para
ortunya bisa makan dengan nyaman. Mulailah aku berduaan dengan mbak Annie saja.
Kamipun chit-chat kesana kemari. Dia bercerita tentang kehampaan dia selama
ditinggal suami yang sudah pergi sejak dua minggu ini ke sebuah wilayah di
kalimantan karena sedang ada proyek dari kantor. Dia merasa kesepian dan
bisanya cuma maen bareng anaknya aja. Mau main bareng ibu-ibu seumurannya dia
bilang males, mau pergi-pergi ga ada yang nemenin. Akhirnya kuberanikan
mengajukan diri,
"Mbak kalo mau main dan gak
ada temennya tinggal message or telp aku aja, ntar kalo aku lagi sepi aku mau
kok nemenin mbak belanja atau main"
Dia sambil mengigit ayam
pesanannya melihat ke arah aku dan tersenyum berkata.
"Masa sih kamu mau maen sama
tante-tante kayak aku? pacar kamu kemana?"
"Tante-tantenya masih cantik
dan seksi. Kita atur waktu aja, pas pacar aku di kampus kita bisa maen bareng.
Jaga rahasia aja...hahaha"
Dia sambil menyelesaikan
kunyahannya tersenyum lagi di balik jilbab modisnya itu.
"Oke deh kalo gitu. Ah kamu
ini bisa aja masa aku dibilang seksi"
Gak sengaja aku menyahutnya,
"Iya apalagi tadi pas di
ruang ganti, cewe kuliahan aja kalah mulusnya"
Dia langsung terbelalak dan ganti
menatapku tajam "Ihh, kamu tadi ngintip ya? gila kamu rie berani banget.
aku laporin suami aku awas kamu ih...bini orang di intip"
"Abis Annie cantik banget dan
seksi biarpun udah berputri. Lagian suaminya kan lagi jauh, jangan bilang ke
dia donk kasian ntar pikiran dia keganggu dan proyeknya gagal...mending kita
simpan aja rahasia ini ya"
"Sumpah aku gak tahan mbak
andaikan aku dikasi waktu sehari aja buat pacaran sama mbak Annie, gak akan aku
lewatkan gitu aja"
"Gombal ah..."
"Iya mbak, bakal
kusayang-sayang dan aku manjain deh...apalagi mbak serng ditinggal suami pasti
kangen ya bermesraan bercumbu"
Aku refleks menggenggam tangannya.
Dia pun gak berkata-kata cuma diam penuh arti dan menunduk. Setelah terdiam
beberapa saat, baru dia berkata
"Rie, aku juga kan wanita
biasa. Kadang aku kangen sama perhatian dan kemesraan suami. Udah 2 minggu aku
nahan, tapi aku gak mau begini jadinya. Apalagi sama orang yang baru aku
kenal"
"Tenang mbak, aku akan jaga
rahasia kok! Aku udah terlanjur suka sama mbak. Aku mau lho jadi tempat
pelampiasan mbak, tempat curhat mbak, dan aku juga mau bisa berbagi perhatian
sama mbak"
Aku lalu berpindah duduk
disampingnya merangkul pundaknya sambil aku kecup kepalanya dari luar
jilbabnya.
"Maaf ya mbak, tapi aku jadi
kasian sama mbak dan jadi timbul rasa sayang sama mbak"
Tanganku turun ke punggungnya lalu
di pinggang dan sedikit kuelus-elus pinggang dan pantat nya. Dia lantas
menyeruput minuman ringan di hadapannya sambil menengok ke arahku dan menatapku
dengan manja dan sedikit berkaca-kaca.
"Arie, mbak udah
bersuami...mbak ngerasa salah kalo harus bohongi suami, mbak takut kalo pernikahan
mbak kenapa-kenapa"
"Tenang mbak aku janji ga
akan cerita ke siapa-siapa. Aku cuma kasian liat mbak yang kesepian, butuh
perhatian dan lindungan cowo selama ditinggal jauh"
Aku pun mengelus-elus pipinya dan
bibirnya lalu aku elus lehernya pelan pelan. Tiba-tiba nekad aku kecup pipinya
dengan melihat sekeliling yang memang sedang sepi dan posisi duduk kami di
pojok dan tertutup arena bermain anak-anak. Melihat dia cuma diam akupun berani
mengecup bibir tipisnya, pelan aku kecup sambil aku elus lehernya, telinganya
yang tertutup jilbab pun aku elus-elus. Tak kusangka dia pun mulai membalas
kecupanku pelan. Aku terus mengelus telinganya lalu turun ke pangkal dadanya,
jariku pun mulai menyelinap di balik jilbabnya dan menjelajal ke belahan
dadanya. Dia tak menepisnya bahkan nafasnya sudah terasa berat, lalu pelan
kuremas buah dadanya dari luar bajunya. Tiba-tiba aku merasa tangannya mula
bergerak mengelus pahaku dan mendarat diselangkanganku. Kontolku yang sudah
mengeras dielusnya sambil diremas-remas. Posisi duduknya sudah mula tak karuan.
Karena ini di tempat umum dan takut ketahuan orang maka akupun berkata.
"Mbak kita lanjut ke rumah
yuk, kontrakanku atau di rumah mbak aja...takut ketauan orang"
Dia pun mengangguk sambil
memanggil anaknya untuk pulang. Kami menuju parkiran mencari mobilku yang sejak
tadi kuparkir lalu kami bertigapun masuk mobil dan mulai keluar wilayah mall.
Aku menatap wajahnya yang duduk di kursi penumpang.
"Mbak, kita ke rumah mbak
atau ke rumah aku?"
"Ke rumah mbak aja Rie, soalnya
si Alin ntar dikemanain kalo di rumah kamu"
Akupun mengarahkan mobilku menuju
alamat rumah yang dia sebutkan.
Setelah tiba, mobilkupun aku
parkir. Mbak Annie membuka pintu lalu mengantar Alin menuju kamar utama yang
terlihat sudah mengantuk. Aku pun berdiri di depan kamar itu sambil menunggu
mbak Annie keluar kamar dan menutup pintu kamarnya. Aku yang sedari tadi udah
terliputi oleh nafsu seks gak ada kata sabar lagi. akupun langsung memojokkan
mbak Annie ke tembok dinding rumahnya dan aku cipok lembut bibir tipisnya. Ku
remas pantat seksinya dari luar rok nya. Lalu tanpa di komando dia juga mulai
membalas cipokanku dan tangannya mencari-cari kontolku yang sudah tegang. Aku
lalu berinisiatif membuka kancing-kancing bajunya itu sampai nampak lah bra yang
mirip dengan bra pilihannya di mall tadi. Kulepas kaitan bra nya hingga nampak
toked bulatnya dengan puting menonjol. Tangannya pun gak kalah terampilnya
dengan membuka kancing celana jeans ku dan menarik resletingnya turun. Dan aku
pun membantunya membuka celana jeansku dan celana dalamku hingga nampaklah
kontol perkasaku. Dia lalu menatap kontolku dan berbisik.
"Sayang, kontol kamu gede
juga...punya suami mbak kalah deh gedenya!"
Akupun langsung memotong
pembicaraannya sambil cipokin bibirnya lagi dan tanganku meremas-remas
tokednya. Mbak Annie pun mulai mengocok-ngocok kontolku sambil menikmati
cipokanku yang makin hot. Tanganku pun berpindah ke belakang celananya dan
meremas-remas pantat bohaynya dan mengelusnya lagi. Aku singkap rok nya ke atas
dan aku angkat mbak Annie dengan kaki menyilang di pinggangku. Sambil bibir
kami saling bertautan dan berpagut, kugendong dia menuju sofa ruang tamu.
Kemudian aku pun terduduk sambil posisi dia duduk di atas pangkuanku
menghadapku. Langsung kujilat lagi bulatan tokednya sambil kuhisap pelan
putingnya. Dia pun sedikit menahan erangannya.
Kuremas pantatnya sambil kukecup
dan kuhisap kecil puting susu coklatnya. Dia pun menggesek-gesekan pantatnya
dan memeknya yang tertutup cd di atas kontol tegangku. Dia menggeliat dan
mendesah lirih sambil memejamkan matanya, lalu perlahan dia turun dari
pangkuanku dan berjongkok dihadapanku dengan kepalanya tepat didepan kontolku.
Mbak Annie pun melebarkan kakiku sambil meraih kontolku. Dibukanya mulut dan bibirnya
lalu pelan-pelan dia mengulum kontolku dan menjilatinya dengan perlahan. Ada
rasa hangat dan geli kurasakan dan semakin lama kulumannya pun berubah menjadi
semakin liar dan kepalanya naik turun semakin cepat membuat batang kontolku pun
semakin geli.
Dibalik busana jilbab dan
keanggunannya ternyata rupanya wanita ini lumayan jago juga dalam hal permainan
sex. Puas dikocokin dan dihisap kontolku oleh bibir dan mulutnya yang hot itu,
aku pun beri dia isyarat untuk berdiri. Aku pun berdiri dan memindahkan posisi
mbak Annie berada di depanku menghadap sofa dan membelakangiku. Kutarik CD nya
hingga terlepas, dan kulihat bongkahan pantat montoknya. Tubuhnya lalu sedikit
menungging dengan kakinya yang satu turun dilantai dan yang satunya naik ke
sofa. Terlihat belahan memek yang ditumbuhi bulu yang sedikit dan dicukur rapi
dihimpit pantat montoknya. Kuelus belahan pantatnya sambil kuremas-remas, lalu
kubukakan belahan pantatnya itu hingga belahan memeknya semakin terbuka lebar.
Kujilati bibir memeknya itu dengan perlahan yang ternyata sudah basah oleh
cairannya. Tak hanya disitu saja, klitorisnya yang menonjol mulai kujilati juga
sambil kuhisap-hisap membuat dia mengerang.
"Oooough...ssshhh...aaaargh..."
Tubuhnya semakin tak bisa diam
menahan nikmat dan geli karena jilatanku dimemeknya. Tulang ekornya dan juga
lubang anusnya tak ketinggalan kujilati dengan liar. Mbak Annie semakin
mengerang keras seakan tak peduli lagi dengan keadaan dirumahnya.
"Gimana mbak, suka kan?"
"Ooouugh...Rie...kamu
nakaaaal....enak sayang..."
Kembali kuhisap-hisap klitorisnya
sambil kutusuk lubang memeknya dengan jariku. Kukocok dengan irama pelan dan
lembut.
"Rie...teruus...sayang...aaaahhh..."
5 menitan aku jilat, aku sedot
memeknya dan kutusuk-tusuk lobangnya pake dua jariku membuat pertahanan Mbak
Annie akhirnya jebol juga.
"Aaaargh...ssshh...ooough...aaaaaargh..."
Dia mencapai orgasmenya dan
banjirlah lobang memeknya itu oleh cairan kenikmatan.
Tak memberi waktu lama segera saja
aku berdiri dan mengarahkan kontolku tepat dilubang memeknya. Kutekan pantatku
sambil memegang kedua pantatnya yang sedang menungging itu. Perlahan kontolku
mulai meluncur masuk menerobos memeknya yang sempit walau sudah sangat basah.
Kutarik sebentar kemudian kudorong lagi hingga amblaslah seluruh batang
kontolku didalam memeknya.
"Aaaaaarghh...ooough...Rieee...uuuugghh..."
Aku diamkan sebentar lalu tak lama
aku mulai menggerakan kontolku maju mundur mengkocok memeknya.
"Arie
sayang...pelan-pelan...memek mbak rasanya sesak banget...kontolmu
gede....ooough..."
Aku memompa perlahan sambil
kuciumi leher dan pundaknya dengan lembut. Sangat sempit sekali memek mbak
Annie ini walau sudah mempunyai anak. Memeknya begitu hangat dan mencengkram
kontolku dengan kuat. Kocokan dan hujaman kontolku semakin kupercepat lagi dan
arah penetrasi kontolku pun ku arahkan keatas mendesak rahim dalamnya.
"Ooouuuww...enak banget
sayang...teruus...aaahh..."
Kontolku semakin menghentak-hentak
dan genjotanku semakin cepat. Buah dadanya yang ikut berguncang seiring
genjotanku, segera kuremas-remas dan kupilin-pilin putingnya yang sudah
mengeras.
"Rie...ini enak
banget...teruus...puasin aku..."
Baca Juga Nikmatnya Malam Pertama Saat Ku Berikan Keperawananku
Baca Juga Nikmatnya Malam Pertama Saat Ku Berikan Keperawananku
Sambil terus kugenjot memeknya,
tanganku lalu berpindah berpegangan kebulatan pantat montoknya. Lubang anusnya
yang menantat lalu kuelus-elus dan kucolok dengan jariku.
"Aaaargh...ooooughh..."
Mbak Annie semakin keras
mengerang, tubuhnya menggeliat meliuk-liuk tak beraturan. Semakin seksi saja
menambah gairahkku untuk memuaskannya.
10 menitan kami beradu kelamin dan
mengucurkan keringat dengan deras. Kulepaskan kontolku dari memeknya dan
kubalikkan tubuh sexy mbak Annie yang cantik itu lalu kugendong dia berhadapan.
Kedua kakinya kuangkat agar naik kepelukanku dan kakinya kemudian melingkar ke
pinggangku. Kontolku pun kuarahkan ke memeknya yang nikmat dengan posisi
menggendongnya berhadapan. Bleeesshhh masuk lagi kontolku ke memeknya yang
mencengkram kontolku dengan kencang.
"Aaaww...sssshhh...oooough...Rie...aaaahhhh..."
Kugoncang pantatnya naik turun
sambil tanganku membantu mengangkat dan menurunkan gerakan pantatnya. Aku
mengatur kecepatan genjotannya di gendonganku hingga kontolku menusuk memeknya
dengan nikmat. Kunikmati posisi ngentot ini sambil berpelukan dan ciuman.
Terasa bibir memeknya ikut keluar masuk mencengkram lingkar kontolku yang
memang besar itu.
"Kontolmu juga
Rie...perkasaaa...terus sayang"
Kontolku pun kugoyang-goyang dari
pelan lalu mulai cepat. Mbak Annie semakin kelojotan di posisi ini, badannya
bergetar dan kurasakan pelukannya semakin erat disertai tubuhnya yang
mengejang. Dia lalu mengerang keras.
"Sayang...aku keluar
lagi...aaaargh...oooough..."
Mbak Annie mencapai orgasmenya
untuk yang kedua kalinya. Lalu tubuhnya mulai melemas dan kugendong dia menuju
meja tamu yang terbuat dari kayu jati. Kutidurkan dia di meja tamu dengan
posisi pantat berada ditepiannya. Aku membuka selangkangannya lebar-lebar lalu
kubenamkan lagi kontolku di memeknya.
Aku pompa memeknya yang semakin
becek itu dengan cepat sehingga menimbulkan suara kocokan yang keras. Desahan
dan erangannya pun terus keluar dari mulutnya. Kepalaku maju kedepan lalu
kucium bibirnya kemudian keleher dan telinganya. Dijambaknya rambutku dan
ditariknya tubuhku semakin merapat ke tubuhnya. Kaki mbak Annie melingkar
dipinggulku dan diapun kini ikut mengimbangi gerakan kocokanku. Pinggulnya ikut
bergoyang dan meliuk-liuk membuat kontolku seperti diputar dan diremas-remas.
"Oooough...terus
mbak...aaaaahh..."
Aku merasakan kenikmatan yang
sangat, bahkan ku akui memeknya jauh lebih nikmat dari memek pacarku. Tak lama
tubuhnya pun bergetar menandakan dia mulai mencapai orgasme ketiganya.
"Riiee...aku keluaaar
sayang...aaargh...aaaaargh..."
Terasa cairan nikmat membanjiri
kontolku. Akupun mengkocoknya lebih cepat lagi dan semakin menekan lebih dalam.
Hingga akhirnya aku sudah tak mampu lagi menahan desakan yang akan keluar.
"Mbak sayaaangg aku keluaarr
yaaa..."
"Iyaa sayang...tumpahin
didalam aja...ayo semprotin pejuhnya dimemek..."
Aku pun ga tahan lagi dan kusodok
dalam-dalam kontolku kememeknya. Kusemprotkan spermaku ke dalam rahimnya dengan
deras sekali.
"Aaaaaargh...ooough....sssshh...aaaaaarghh..."
Baca Juga Mendapatkan Keperawanan Cewek lesbian
Baca Juga Mendapatkan Keperawanan Cewek lesbian
Tubuhku akhirnya terkulai lemas
dengan keringat bercucuran. Kupangku mbak Annie lalu kami duduk bersandar
disofa.
"Mbak...memeknya bener-bener
bikin aku puas"
Mbak Annie memelukku dan
menyandarkan kepalanya didadaku.
"Makasi ya Rie...aku juga
puas banget. Ini pengalaman yang paling indah dan nikmat"
"Aku bakal ketagihan sama
memek kamu mbak sayang...rasanya aku bakal cemburu dan gak rela kamu dikentotin
orang lain..."
Aku berceloteh sambil terus
membelai ramburnya dan mengelusnya.
"Iya sayang, selama tidak ada
suamiku, aku adalah milikmu...jujur aku suka ngentot sama kamu, aku puas dan
aku ketagihan kontol gede kamu sayang..."
Kamipun berpelukan sambil
berciuman dan akhirnya hari itu dan malam itu aku menginap dirumahnya. Dan
malam itupun kami melakukannya lagi berkali-kali sampai puas.