Wednesday, January 24, 2018

Berbagi Kenikmatan Dengan Istri Orang

Berbagi Kenikmatan Dengan Istri Orang



Berawal saat aku mau ambil uang di atm sebuah bank swasta yang letaknya berada di sebuah mall di kotaku. Pada saat itu gak terlalu rame sekitar jam 10:40 pagi. Maklum itu masih jam-jam mall baru buka jadi lumayan sepi. Langsung aja aku masuk ke dalam atm center khusus bank tempat aku nabung. Sekitar 7 menitan aku melakukan proses ambil uang disana. Sambil liat-liat sekeliling pandanganku tertuju pada seorang tante dengan anaknya yang masih kecil. Agak lama aku amati dia sepertinya mengalami kesulitan dalam menggunakan atm non tunai di sebelahku. Kontan langsung kutanya,
"Kenapa mbak atm nya?"
Dia menoleh ke arahku sambil menjawab
"Eh anu mas, ini saya mau bayar rekening listrik lewat atm gimana ya caranya?"
"Bentar ya mbak saya bantuin setelah saya ambil duit saya dulu"

Setelah memastikan kartu atm dan duit udah masuk dengan aman dalam dompet, aku bergeser ke arah atm si tante muda tadi.
"Sini mbak aku bantuin ya?"
Sambil kuutak atik tombol di atm yang untuk pembayaran rekening listrik, dia keluarin kertas nunjukin kepadaku.
"Nih mas no rek listrik nya"
Singkat cerita aku pun bantuin dia bayar rek listriknya, dan keluarlah struk bukti pembayaran listrik dari atm tersebut.
"Ini mbak bukti bayar dan kartu atm nya"
"Makasi ya mas udah bantuin"
"Sama-sama...oya abis jemput anaknya mbak?"
"Iya nih abis jemput anak sekolah, pengen sekalian ke mall cari-cari baju"
Asalnya sih aku gak pengen ke mall tersebut, cuma pengen ambil uang di atm. Tapi setelah melihat paras cantik si mbak itu yang ditutupi jilbab modisnya namun masih memperlihatkan keseksian tubuhnya, aku pun jadi berpikir nakal untuk pura-pura ikut ke mall dan cari baju juga, lumayan sekalian bisa kenalan. Akhirnya kubalas,
"Ah kebetulan mbak aku juga lagi mau cari baju kemeja nih, barengan aja yuk ke dalamnya lumayan kan ada temennya"
"Boleh mas, lagian tadi aku udah dibantuin ngurus atm kok..."
Akhirnya kamipun beranjak dari lokasi atm, menuju ke konter baju yang cukup terkenal sebagai pusat pakaian di mall tersebut. Aku cuma pura-pura ke konter pakaian cowo, lalu aku mengikuti dia dari belakang. Aku mengamati gaya berjalannya yang anggun, bokongnya yang memakai rok panjang dan terbuat dari kain katun berwarna cokelat muda yang memperlihatkan garis pinggiran celana dalamnya. Aku malah jadi horny dan makin pengen nyenggol bongkahan pantatnya yang sexy itu. Dia sedang melihat-lihat pakaian wanita dan beberapa jilbab modis yang menurutku pasti cocok dikenakan wanita dewasa macam dia. Setelah puas melihat-lihat pakaian wanita, dia pun sekarang menuju konter pakaian dalam. Ini dia yang paling aku suka. Sambil melihat-lihat, dia pun memperagakan untuk ngepas-ngepaskan bra dan cd yang dilihatnya di depan bajunya. Celanaku makin sempit aja karena kontolku semakin tegang. Aku pun memutar melewati bebrapa pakaian wanita dan menuju ke konter pakaian dalam, pura-pura bergerak dari arah belakang dan berkata.
"Hai mbak lagi liat-liat apa?"
Dia yang terkaget berkata
"Masya Allah kirain siapa? eh kamu kok udah ada disini? ini kan counter cewek"
"Hehehe...tadi sambil lewat ga sengaja liat mbak ada disini. aku ga nemu baju yang aku suka nih"
Dia mengamatiku sambil ga sadar masih memegang bra renda hitam yang sepasang dekat celana dalamnya, dia pun berkata,
"Kamu ga malu ada disini? udah biasa ya nganter cewenya?"


"Mbak ini bisa aja..."
Dia pun ga berkata apa-apa lagi sambil cuek aja liat-liat pakaian dalam disekitar dia dan mulai ambil kantong pakaian buat membawa pakaian-pakaian dalam pilihannya. Aku pun mulai berkenalan lebih lanjut dan bertanya-tanya. Dari situ aku jadi tahu kalau nama dia adalah Annie dan ternyata suaminya sedang berdinas diluar kota. Dia lalu bergegas menuju ruang ganti untuk mencoba pakaian yang dibawanya. Aku pun menawarkan untuk membantu membawakan kantong pakaiannya. Aku ikuti dia dari belakang menuju ruang ganti. Pintu ruang ganti pun ditutup dan aku hanya bisa berdiri dari luarnya saja sambil melihat ke celah pintu di bawahnya yang memperlihatkan gerakan-gerakan bayangan kakinya.
"Arie jangan ngintip ya, awas lho! Oh iya tolong donk cariin anakku takut hilang. Sampe lupa aku bawa anak tadi"
Aku lalu mencari anaknya secepatnya supaya ga kehilangan momen indah itu. Setelah kutemukan anaknya yang manis itu dan kuberitahu supaya jangan jauh-jauh dari ruang ganti.
"Mbak anaknya udah ada nih, sekarang lagi maen deketan sini kok"
Dari balik pintu dia ngejawab

Baca Juga Karyawati Berjilbab Memang Lebih Nikmat
"Oh iya makasi ya maaf repotin kamu"
"Gak kok mbak santai aja"
"Eh aku mau minta tolong Rie, ambilin bra yang item tadi, ukurannya yang 36C ya tadi aku salah ambil gara-gara kamu ajak ngobrol sih. Aku ga bisa keluar dulu nih"
Akupun berlari menuju tempat gantungan bra tadi dan ambilkan sesuai pesanannya dan bergegas menuju ruang ganti.
"Ini mbak aku udah ambilin"
Dia membuka pintunya sedikiit sambil tangannya menjulur keluar. Setelah bra sudah di tangan dia aku berkata.
"Udah ya mba aku tutup lagi pintunya"
Namun aku pura-pura menutup dengan rapat dan mulai berpindah ke sisi samping ruang ganti dan memberi celah sedikit sebesar kelingking supaya bisa mengintip ke dalam. Akhirnya dengan celah yang kuatur sekecil mungkin namun masih memberikan pandanganku kedalam. Aku pun leluasa melihat tubuhnya yang cuma dibalut celana dalam hitam renda-renda yang seksi dengan tubuh atas belum tertutup bra karena dia masih membuka kaitan bra yang aku berikan tadi. Terpampangnya dari kaca cermin buah dada sexy mulusnya begitu montok dan bulat. Ingin rasanya aku tubruk tubuhnya dan meremas buah dada itu sambil ngentotin si tante cantik dari belakang. Aku terus mengamati saat dia mulai melingkarkan bra hitam tersebut dari perut dan naik menutupi toked indahnya yang benar-benar mulus dan puting cokelatnya yang menonjol. Setelah merasa puas dengan pakaian dalam pilihannya dia mulai membuka lagi bra nya. Digantinya bra tadi dengan yang dia pakai dari rumah dan memakai pakaiannya lagi. Aku pun segera menutup pintunya rapat dengan perlahan. Puas melihatnya berganti baju, akupun pura-pura mencari anaknya dan ngajak ngobrol basa basi dengan anaknya.
"Mamaaa lama banget sih beli bajunya. aku laper nih makan yuk!"
Mbak Annie pun membayar baju dan menggandeng anaknya dan berjalan ke arahku,
"Anakku laper nih pengen makan, kamu udah makan belum? mau bareng?"
Sontak tanpa banyak cingcong aku langsung mengiyakan saja. Dan kamipun telah berada di sebuah franchise makanan cepat saji. Kamipun memesan makanan kesukaan masing-masing dan memilih tempat duduk. Dia pun sambil membantu anaknya makan yang akhirnya aku tahu nama putri cantiknya itu adalah Alindita panggilannya Alin. Setelah kenyang dengan makanannya, alin pun berkata pada mamanya yang cantik itu.
"Ma aku boleh maen kesana ga?"
Alin menunjuk mainan perosotan yang memang disediakan rumah makan buat anak-anak seumuran alin biar para ortunya bisa makan dengan nyaman. Mulailah aku berduaan dengan mbak Annie saja. Kamipun chit-chat kesana kemari. Dia bercerita tentang kehampaan dia selama ditinggal suami yang sudah pergi sejak dua minggu ini ke sebuah wilayah di kalimantan karena sedang ada proyek dari kantor. Dia merasa kesepian dan bisanya cuma maen bareng anaknya aja. Mau main bareng ibu-ibu seumurannya dia bilang males, mau pergi-pergi ga ada yang nemenin. Akhirnya kuberanikan mengajukan diri,
"Mbak kalo mau main dan gak ada temennya tinggal message or telp aku aja, ntar kalo aku lagi sepi aku mau kok nemenin mbak belanja atau main"
Dia sambil mengigit ayam pesanannya melihat ke arah aku dan tersenyum berkata.
"Masa sih kamu mau maen sama tante-tante kayak aku? pacar kamu kemana?"
"Tante-tantenya masih cantik dan seksi. Kita atur waktu aja, pas pacar aku di kampus kita bisa maen bareng. Jaga rahasia aja...hahaha"


Dia sambil menyelesaikan kunyahannya tersenyum lagi di balik jilbab modisnya itu.
"Oke deh kalo gitu. Ah kamu ini bisa aja masa aku dibilang seksi"
Gak sengaja aku menyahutnya,
"Iya apalagi tadi pas di ruang ganti, cewe kuliahan aja kalah mulusnya"
Dia langsung terbelalak dan ganti menatapku tajam "Ihh, kamu tadi ngintip ya? gila kamu rie berani banget. aku laporin suami aku awas kamu ih...bini orang di intip"
"Abis Annie cantik banget dan seksi biarpun udah berputri. Lagian suaminya kan lagi jauh, jangan bilang ke dia donk kasian ntar pikiran dia keganggu dan proyeknya gagal...mending kita simpan aja rahasia ini ya"
"Kamu ini ada-ada aja Rie"

Baca Juga Awalnya Aku Menolak Diperkosa, Tapi Akhirnya Aku Ketagihan
"Sumpah aku gak tahan mbak andaikan aku dikasi waktu sehari aja buat pacaran sama mbak Annie, gak akan aku lewatkan gitu aja"
"Gombal ah..."
"Iya mbak, bakal kusayang-sayang dan aku manjain deh...apalagi mbak serng ditinggal suami pasti kangen ya bermesraan bercumbu"
Aku refleks menggenggam tangannya. Dia pun gak berkata-kata cuma diam penuh arti dan menunduk. Setelah terdiam beberapa saat, baru dia berkata
"Rie, aku juga kan wanita biasa. Kadang aku kangen sama perhatian dan kemesraan suami. Udah 2 minggu aku nahan, tapi aku gak mau begini jadinya. Apalagi sama orang yang baru aku kenal"
"Tenang mbak, aku akan jaga rahasia kok! Aku udah terlanjur suka sama mbak. Aku mau lho jadi tempat pelampiasan mbak, tempat curhat mbak, dan aku juga mau bisa berbagi perhatian sama mbak"
Aku lalu berpindah duduk disampingnya merangkul pundaknya sambil aku kecup kepalanya dari luar jilbabnya.
"Maaf ya mbak, tapi aku jadi kasian sama mbak dan jadi timbul rasa sayang sama mbak"
Tanganku turun ke punggungnya lalu di pinggang dan sedikit kuelus-elus pinggang dan pantat nya. Dia lantas menyeruput minuman ringan di hadapannya sambil menengok ke arahku dan menatapku dengan manja dan sedikit berkaca-kaca.
"Arie, mbak udah bersuami...mbak ngerasa salah kalo harus bohongi suami, mbak takut kalo pernikahan mbak kenapa-kenapa"
"Tenang mbak aku janji ga akan cerita ke siapa-siapa. Aku cuma kasian liat mbak yang kesepian, butuh perhatian dan lindungan cowo selama ditinggal jauh"
Aku pun mengelus-elus pipinya dan bibirnya lalu aku elus lehernya pelan pelan. Tiba-tiba nekad aku kecup pipinya dengan melihat sekeliling yang memang sedang sepi dan posisi duduk kami di pojok dan tertutup arena bermain anak-anak. Melihat dia cuma diam akupun berani mengecup bibir tipisnya, pelan aku kecup sambil aku elus lehernya, telinganya yang tertutup jilbab pun aku elus-elus. Tak kusangka dia pun mulai membalas kecupanku pelan. Aku terus mengelus telinganya lalu turun ke pangkal dadanya, jariku pun mulai menyelinap di balik jilbabnya dan menjelajal ke belahan dadanya. Dia tak menepisnya bahkan nafasnya sudah terasa berat, lalu pelan kuremas buah dadanya dari luar bajunya. Tiba-tiba aku merasa tangannya mula bergerak mengelus pahaku dan mendarat diselangkanganku. Kontolku yang sudah mengeras dielusnya sambil diremas-remas. Posisi duduknya sudah mula tak karuan. Karena ini di tempat umum dan takut ketahuan orang maka akupun berkata.
"Mbak kita lanjut ke rumah yuk, kontrakanku atau di rumah mbak aja...takut ketauan orang"
Dia pun mengangguk sambil memanggil anaknya untuk pulang. Kami menuju parkiran mencari mobilku yang sejak tadi kuparkir lalu kami bertigapun masuk mobil dan mulai keluar wilayah mall. Aku menatap wajahnya yang duduk di kursi penumpang.


"Mbak, kita ke rumah mbak atau ke rumah aku?"
"Ke rumah mbak aja Rie, soalnya si Alin ntar dikemanain kalo di rumah kamu"
Akupun mengarahkan mobilku menuju alamat rumah yang dia sebutkan.
Setelah tiba, mobilkupun aku parkir. Mbak Annie membuka pintu lalu mengantar Alin menuju kamar utama yang terlihat sudah mengantuk. Aku pun berdiri di depan kamar itu sambil menunggu mbak Annie keluar kamar dan menutup pintu kamarnya. Aku yang sedari tadi udah terliputi oleh nafsu seks gak ada kata sabar lagi. akupun langsung memojokkan mbak Annie ke tembok dinding rumahnya dan aku cipok lembut bibir tipisnya. Ku remas pantat seksinya dari luar rok nya. Lalu tanpa di komando dia juga mulai membalas cipokanku dan tangannya mencari-cari kontolku yang sudah tegang. Aku lalu berinisiatif membuka kancing-kancing bajunya itu sampai nampak lah bra yang mirip dengan bra pilihannya di mall tadi. Kulepas kaitan bra nya hingga nampak toked bulatnya dengan puting menonjol. Tangannya pun gak kalah terampilnya dengan membuka kancing celana jeans ku dan menarik resletingnya turun. Dan aku pun membantunya membuka celana jeansku dan celana dalamku hingga nampaklah kontol perkasaku. Dia lalu menatap kontolku dan berbisik.
"Sayang, kontol kamu gede juga...punya suami mbak kalah deh gedenya!"
Akupun langsung memotong pembicaraannya sambil cipokin bibirnya lagi dan tanganku meremas-remas tokednya. Mbak Annie pun mulai mengocok-ngocok kontolku sambil menikmati cipokanku yang makin hot. Tanganku pun berpindah ke belakang celananya dan meremas-remas pantat bohaynya dan mengelusnya lagi. Aku singkap rok nya ke atas dan aku angkat mbak Annie dengan kaki menyilang di pinggangku. Sambil bibir kami saling bertautan dan berpagut, kugendong dia menuju sofa ruang tamu. Kemudian aku pun terduduk sambil posisi dia duduk di atas pangkuanku menghadapku. Langsung kujilat lagi bulatan tokednya sambil kuhisap pelan putingnya. Dia pun sedikit menahan erangannya.
Kuremas pantatnya sambil kukecup dan kuhisap kecil puting susu coklatnya. Dia pun menggesek-gesekan pantatnya dan memeknya yang tertutup cd di atas kontol tegangku. Dia menggeliat dan mendesah lirih sambil memejamkan matanya, lalu perlahan dia turun dari pangkuanku dan berjongkok dihadapanku dengan kepalanya tepat didepan kontolku. Mbak Annie pun melebarkan kakiku sambil meraih kontolku. Dibukanya mulut dan bibirnya lalu pelan-pelan dia mengulum kontolku dan menjilatinya dengan perlahan. Ada rasa hangat dan geli kurasakan dan semakin lama kulumannya pun berubah menjadi semakin liar dan kepalanya naik turun semakin cepat membuat batang kontolku pun semakin geli.
"Ooohh...mbak...uuuugh..."


Dibalik busana jilbab dan keanggunannya ternyata rupanya wanita ini lumayan jago juga dalam hal permainan sex. Puas dikocokin dan dihisap kontolku oleh bibir dan mulutnya yang hot itu, aku pun beri dia isyarat untuk berdiri. Aku pun berdiri dan memindahkan posisi mbak Annie berada di depanku menghadap sofa dan membelakangiku. Kutarik CD nya hingga terlepas, dan kulihat bongkahan pantat montoknya. Tubuhnya lalu sedikit menungging dengan kakinya yang satu turun dilantai dan yang satunya naik ke sofa. Terlihat belahan memek yang ditumbuhi bulu yang sedikit dan dicukur rapi dihimpit pantat montoknya. Kuelus belahan pantatnya sambil kuremas-remas, lalu kubukakan belahan pantatnya itu hingga belahan memeknya semakin terbuka lebar. Kujilati bibir memeknya itu dengan perlahan yang ternyata sudah basah oleh cairannya. Tak hanya disitu saja, klitorisnya yang menonjol mulai kujilati juga sambil kuhisap-hisap membuat dia mengerang.
"Oooough...ssshhh...aaaargh..."
Tubuhnya semakin tak bisa diam menahan nikmat dan geli karena jilatanku dimemeknya. Tulang ekornya dan juga lubang anusnya tak ketinggalan kujilati dengan liar. Mbak Annie semakin mengerang keras seakan tak peduli lagi dengan keadaan dirumahnya.
"Gimana mbak, suka kan?"
"Ooouugh...Rie...kamu nakaaaal....enak sayang..."
Kembali kuhisap-hisap klitorisnya sambil kutusuk lubang memeknya dengan jariku. Kukocok dengan irama pelan dan lembut.
"Rie...teruus...sayang...aaaahhh..."
5 menitan aku jilat, aku sedot memeknya dan kutusuk-tusuk lobangnya pake dua jariku membuat pertahanan Mbak Annie akhirnya jebol juga.
"Aaaargh...ssshh...ooough...aaaaaargh..."
Dia mencapai orgasmenya dan banjirlah lobang memeknya itu oleh cairan kenikmatan.


Tak memberi waktu lama segera saja aku berdiri dan mengarahkan kontolku tepat dilubang memeknya. Kutekan pantatku sambil memegang kedua pantatnya yang sedang menungging itu. Perlahan kontolku mulai meluncur masuk menerobos memeknya yang sempit walau sudah sangat basah. Kutarik sebentar kemudian kudorong lagi hingga amblaslah seluruh batang kontolku didalam memeknya.
"Aaaaaarghh...ooough...Rieee...uuuugghh..."
Aku diamkan sebentar lalu tak lama aku mulai menggerakan kontolku maju mundur mengkocok memeknya.
"Arie sayang...pelan-pelan...memek mbak rasanya sesak banget...kontolmu gede....ooough..."
Aku memompa perlahan sambil kuciumi leher dan pundaknya dengan lembut. Sangat sempit sekali memek mbak Annie ini walau sudah mempunyai anak. Memeknya begitu hangat dan mencengkram kontolku dengan kuat. Kocokan dan hujaman kontolku semakin kupercepat lagi dan arah penetrasi kontolku pun ku arahkan keatas mendesak rahim dalamnya.
"Ooouuuww...enak banget sayang...teruus...aaahh..."
Kontolku semakin menghentak-hentak dan genjotanku semakin cepat. Buah dadanya yang ikut berguncang seiring genjotanku, segera kuremas-remas dan kupilin-pilin putingnya yang sudah mengeras.
"Rie...ini enak banget...teruus...puasin aku..."

Baca Juga Nikmatnya Malam Pertama Saat Ku Berikan Keperawananku
Sambil terus kugenjot memeknya, tanganku lalu berpindah berpegangan kebulatan pantat montoknya. Lubang anusnya yang menantat lalu kuelus-elus dan kucolok dengan jariku.
"Aaaargh...ooooughh..."
Mbak Annie semakin keras mengerang, tubuhnya menggeliat meliuk-liuk tak beraturan. Semakin seksi saja menambah gairahkku untuk memuaskannya.
10 menitan kami beradu kelamin dan mengucurkan keringat dengan deras. Kulepaskan kontolku dari memeknya dan kubalikkan tubuh sexy mbak Annie yang cantik itu lalu kugendong dia berhadapan. Kedua kakinya kuangkat agar naik kepelukanku dan kakinya kemudian melingkar ke pinggangku. Kontolku pun kuarahkan ke memeknya yang nikmat dengan posisi menggendongnya berhadapan. Bleeesshhh masuk lagi kontolku ke memeknya yang mencengkram kontolku dengan kencang.
"Aaaww...sssshhh...oooough...Rie...aaaahhhh..."
Kugoncang pantatnya naik turun sambil tanganku membantu mengangkat dan menurunkan gerakan pantatnya. Aku mengatur kecepatan genjotannya di gendonganku hingga kontolku menusuk memeknya dengan nikmat. Kunikmati posisi ngentot ini sambil berpelukan dan ciuman. Terasa bibir memeknya ikut keluar masuk mencengkram lingkar kontolku yang memang besar itu.

"Mbak...memekmu enak banget....uuugghh..."
"Kontolmu juga Rie...perkasaaa...terus sayang"
Kontolku pun kugoyang-goyang dari pelan lalu mulai cepat. Mbak Annie semakin kelojotan di posisi ini, badannya bergetar dan kurasakan pelukannya semakin erat disertai tubuhnya yang mengejang. Dia lalu mengerang keras.
"Sayang...aku keluar lagi...aaaargh...oooough..."
Mbak Annie mencapai orgasmenya untuk yang kedua kalinya. Lalu tubuhnya mulai melemas dan kugendong dia menuju meja tamu yang terbuat dari kayu jati. Kutidurkan dia di meja tamu dengan posisi pantat berada ditepiannya. Aku membuka selangkangannya lebar-lebar lalu kubenamkan lagi kontolku di memeknya.
"Rie...ooough gila...kamu perkasa banget sayang...ooough teruss...yang dalaaaam..."

Aku pompa memeknya yang semakin becek itu dengan cepat sehingga menimbulkan suara kocokan yang keras. Desahan dan erangannya pun terus keluar dari mulutnya. Kepalaku maju kedepan lalu kucium bibirnya kemudian keleher dan telinganya. Dijambaknya rambutku dan ditariknya tubuhku semakin merapat ke tubuhnya. Kaki mbak Annie melingkar dipinggulku dan diapun kini ikut mengimbangi gerakan kocokanku. Pinggulnya ikut bergoyang dan meliuk-liuk membuat kontolku seperti diputar dan diremas-remas.
"Oooough...terus mbak...aaaaahh..."
Aku merasakan kenikmatan yang sangat, bahkan ku akui memeknya jauh lebih nikmat dari memek pacarku. Tak lama tubuhnya pun bergetar menandakan dia mulai mencapai orgasme ketiganya.
"Riiee...aku keluaaar sayang...aaargh...aaaaargh..."
Terasa cairan nikmat membanjiri kontolku. Akupun mengkocoknya lebih cepat lagi dan semakin menekan lebih dalam. Hingga akhirnya aku sudah tak mampu lagi menahan desakan yang akan keluar.
"Mbak sayaaangg aku keluaarr yaaa..."
"Iyaa sayang...tumpahin didalam aja...ayo semprotin pejuhnya dimemek..."
Aku pun ga tahan lagi dan kusodok dalam-dalam kontolku kememeknya. Kusemprotkan spermaku ke dalam rahimnya dengan deras sekali.
"Aaaaaargh...ooough....sssshh...aaaaaarghh..."

Baca Juga Mendapatkan Keperawanan Cewek lesbian
Tubuhku akhirnya terkulai lemas dengan keringat bercucuran. Kupangku mbak Annie lalu kami duduk bersandar disofa.
"Mbak...memeknya bener-bener bikin aku puas"
Mbak Annie memelukku dan menyandarkan kepalanya didadaku.
"Makasi ya Rie...aku juga puas banget. Ini pengalaman yang paling indah dan nikmat"
"Aku bakal ketagihan sama memek kamu mbak sayang...rasanya aku bakal cemburu dan gak rela kamu dikentotin orang lain..."
Aku berceloteh sambil terus membelai ramburnya dan mengelusnya.
"Iya sayang, selama tidak ada suamiku, aku adalah milikmu...jujur aku suka ngentot sama kamu, aku puas dan aku ketagihan kontol gede kamu sayang..."
Kamipun berpelukan sambil berciuman dan akhirnya hari itu dan malam itu aku menginap dirumahnya. Dan malam itupun kami melakukannya lagi berkali-kali sampai puas.
Sejak saat itu hubungan perselingkuhan kami berlanjut, dan kamipun sering melakukan sex setiap kali bertemu.